Selasa, 28 Februari 2012

Rekomendasi Dari Unila



Mapala Unila akhirnya mendapatkan rekomendasi dari Universitas Lampung terkait permohonan surat rekomendasi kegiatan Mapala Unila yakni rekomendasi rencana pelaksanaan Indonesian Siger Expedition

Pendidikan Lingkungan Hidup Mapala Unila


Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Lampung (Mapala Unila) kembali mengadakan kegiatan Pendidikan Lingkungan Hidup. Kegiatan ini dikhususkan terhadap anak Sekolah Dasar  di SD Negeri 2 Way Laga Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
Mapala Unila adalah sebuah organisasi yang bergerak di bidang Petualangan Alam Bebas dan Lingkungan Hidup. Sebagai organisasi yang bersekretariat

Sabtu, 18 Februari 2012

Gunung Tanggamus di Kabupaten Tanggamus (2.100 m)

Jalur Pendakian Di Gunung Tanggamus ada 3 jalur
1. Jalur normal dimulai dari gisting
2. jalur kobra dimulai dari batu keramat lama pendakian 6 jam
3. jalur baru buatan anak Gamaspi Wanantara start dari kota agung lama pendakian 10 jam belum ada yang mencoba selain mereka.

Dari pertigaan Pasar Gisting, pendaki masih harus menempuh jarak sekitar lima kilometer untuk bisa sampai ke titik awal pendakian,  tepatnya ujung aspal . Mulai dari ujung aspal ke tempat peristirahatan pertama atau Base Camp Sonokeling terbentang jarak sejauh lebih kurang lima kilometer. Jalur pendakian pendek jalan tanah itu terjal, bahkan diselingi dua tanjakan yang berat. Kejutan perjalanan awal dibayar dengan hamparan perkebunan sayur. Sejauh mata memandang, perkebunan

Gunung Rajabasa (1.261 m) Di Kalianda, lampung selatan

Jalur pendakian standar adalah dari sumur kumbang
Standar pendakian 6 jam (Normal) (naik-turun)
Transportasi menuju lokasi:
Dari bakauhenni- simpang fajar,kalianda@1 org : 5.000 -10.000
Simpang fajar Kalianda – kampung Sumur Kumbang@1 org : 10.000

Kampung sumur kumbang start pendakian slama satu setengah jam ke pintu rimba
Dari pintu rimba selama 3 setengah jam menuju puncak ( normal pendakian)
Sebaliknya turun.

Jumat, 17 Februari 2012

Gunung Pesagi

Gunung Pesagi ( 2.262 m) di Skala Brak
Kabupaten Lampung Barat - Lampung - Indonesia

Puncak Gunung Pesagi sangat menakjubkan, ketinggian gunung ini mencapai 2.200 meter di atas permukaan laut. Keindahan dan keaslian alam di sekitar Gunung Pesagi masih terjaga, hal ini merupakan suatu daya tarik tersendiri. Dari puncak gunung ini, pengunjung dapat menikmati keindahan wilayah Lampung Barat, Danau Ranau, permukiman masyarakat OKU

Senin, 13 Februari 2012

MAPALA UNILA TERIMA BANTUAN BIBIT DARI DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KOTA BANDAR LAMPUNG


Dalam rangka menggiatkan program penghijauan kampus, yang dicanangkan Universitas Lampung yang bertajuk “ GO GREEN CAMPUS”. Mapala Unila terima bantuan bibit sebanyak 1500 bibit pohon dari Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan Dan Kehutanan Kota Bandar Lampung  pada hari selasa 14 februari 2012.
Bantuan bibit sebanyak 1500 bibit pohon itu berupa 500 bibit pohon mangga, 500 bibit pohon medang, dan  500 bibit pohon cempaka. Bibit pohon tersebut direncanakan akan di tanam di kampus Universitas Lampung.
Dengan bantuan bibit tersebut , di harapkan dapat lebih meningkatkan kesadaran civitas akademik Universitas Lampung untuk lebih melestarikan lingkungan sekitar 














Selasa, 07 Februari 2012

MAPALA UNILA PERSIAPKAN TIM EKSPEDISI PUNCAK ELBRUSS-RUSIA

Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya Untuk Indonesia Raya, Kutipan dari Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, menjadi inspirasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Lampung (Mapala Unila) yang berencana mengadakan ekspedisi ke Puncak Gunung Elbrus–Rusia, di Kawasan Pegunungan Kaukasus Benua Eropa, untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Elbruss yang tertinggi di Benua Eropa. Saat ini Mapala unila telah membentuk panitia besar dengan nama Indonesian Siger Expedition 2012, yang diketuai oleh Didi Aryadi (Teknik Sipil’08). Selama Bulan Februari hingga Bulan April 2012, Tim Training Centre (TC) akan menyeleksi calon-calon atlet yang akan dipilih sebagai tim ekspedisi yang berjumlah 5 orang yang terdiri dari 4 (Empat) pendaki putra dan 1 (Satu) pendaki putri.

Tim ekspedisi Mapala Unila akan dilatih khusus oleh pelatih fisik yang direncakan berasal dari Brigif 3 Marinir, Piabung. Sedangkan untuk pelatih pendakian gunung es, Mapala Unila akan bekerjasama dengan pendaki senior Indonesia yaitu Ripto Mulyono (Mapala Universitas Indonesia). Sebagai persiapan awal adalah melakukan pengurusan surat rekomendasi dari berbagai unsur Muspida di Provinsi Lampung, seperti Rektor Universitas Lampung, Gubernur, Kapolda, Kapolresta, Danrem 043 serta beberapa instansi pemerintah pusat di Jakarta seperti Departemen Luar Negeri, Mendagri, Kapolri, Menegpora, Dikti, Mendiknas, FPTI Pusat, KONI Pusat serta Dirjen Pajak RI untuk mendapatkan bebas biaya fiskal.

Indonesian Siger Expedition Mt. Elbruss 2012, merupakan rangkaian dari Program Seven Summits (Tujuh Puncak Dunia), yang telah ditetapkan dalam Program Kerja Mapala Unila 2011-2012 dalam Musyawarah Besar XIX. Sebelumnya pada Tahun 2007, Mapala Unila telah berhasil mencapai Puncak Carstensz Pyramid (4.884 Mdpl) yang terletak di Pegunungan Sudirman, Papua. Puncak Carstensz Pyramid (4.884 Mdpl) merupakan puncak tertinggi di Lempeng Benua Australasia-Oceania menurut teori pendaki legendaris dunia Dick Bass (USA).

Tim ekspedisi ditargetkan akan berangkat menuju Moscow, Rusia pada Tanggal 25 Oktober 2012 dan direncanakan Summit Attack Puncak Elbruss (5.642 Mdpl) pada Tanggal 10 November 2012, yang bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Selain melakukan pendakian, Tim Ekspedisi Mapala Unila direncanakan mengadakan kegiatan di Moscow State University, yaitu Lampung Expo Ecotourism. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata alam dan budaya yang ada di Provinsi Lampung, dikalangan mahasiswa yang ada di Moscow State University, bekerjasama dengan KBRI di Moscow.

Dengan diadakannya ekspedisi ini, mengharapkan kirannya seluruh pihak baik pemerintah daerah, kota, kabupaten serta pihak swasta, kiranya dapat membantu agar kegiatan tersebut agar dapat telaksana dengan baik.

Minggu, 05 Februari 2012

Kondisi Hutan Di Provinsi Lampung

Provinsi Lampung memiliki luas wilayah 3.301.545 ha, 32 % dari luas tersebut berstatus kawasan hutan negara. Luas kawasan hutan Negara kembali berubah setelah dikeluarkannya Keputusan Mentri Kehutanan dan Perkebunan No. 416/Kpts-II/1999 yaitu menjadi 1.144.512 ha (34,66%)I uas daratan Lampung. Pada tahun 1999, kembali di keluarka Keputusan Mentri Kehutanan dan Perkebunan No. 256/Kpts-II/2000 sehingga luas kawasan hutan Negara di Provinsi Lampung Kembali berubah menjadi 1.004.735 ha atau seluas 30,43 % dari total luas Provinsi Lampung. Perubahan demi perubahan tersebutmerupakan dampak dari di lakukannya penunjukan ulang peruntukan kawasan Hutan Produksi Dapat Dikonversi (HPK) menjadi areal penggunaan lain. Dari 225.090 ha kawasan hutan produksi yang ada, sampai dengan bulan desember 2009 yang telah dimanfaatkan hanya dalam bentuk IUPHHK-HTI seluas 155.654 ha.jumlah dan luas tersebut meningkat di banding dengan periode sampai bulan September 2009 yaitu seluas 148.729 ha
Kebijakan pokok kehutanan Lampung sejak tiga dasawarsa lalu pada intinya adalah: Penetapan kawasan hutan melalui Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK); eksplotasi hasil hutan dan konservasi hutan melalui HPH/HTI, kebijakan pengamanan hutan dan rehabilitasi lahan melaui program reboisasi dan pemindahan (resettlement) penduduk. Namun dari 1.004.735 ha luas kawasan hutan di Lampung kini hanya tersisa sekitar 328.603 ha (32,70 %) yang masih berhutan. Pembukaan lahan dan penebangan liar (illegal Logging) merupakan faktor penyebab semakin tingginya tinggkat kerusakan hutan yang hinga saat ini menjadi fenomena yang dapat di temukan hampir di semua lokasi kawasan hutan di Lampung. Situasi tersebut diperparah dengan munculnya konflik antara masyarakat sekitar hutan dengan pemerintah terkait klaim status kepemilikan lahan maupun akses pengelolaan.
Untuk itu, Mentri Kehutanan mengeluarkan Peraturan Mentri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.38/ Menhut-II/2009 Tentang standard Dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan produksi Lestari Dan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegag Izin Atau Pada Hutan Hak. Hal ini di anngap Penting, karena adanya indikasi konfik tata batas dan lahan yang di himpun dari berbagai sumber termasuk media yang mencatut nama beberapa perusahan pemegang HP-HTI di Lamung. Selain itu di perlukan juga informasi mendalam mengenai kegiatan-kegiatan perusahaan terkait dengan keberlangsungan ekologi, dan Hak Masyarakat sekitar Perusahaan, dan kegiatan lain yang dianggap menyimpang.
Di Lampung terdapat delapan perusahaan besar pemegang hak pengelolaan hutan tanaman industri (HPHTI) DI Lampung. Delapan perusahaan tersbut adalah :
1. PT Budi Lampung Sejahtera(9.600 ha)
2. PT Silva Inhutani Lampung(42.762 ha)
3. PT Inhutani V(56.547 ha)
4. PT Darma Hutan Lestari(41.210 ha)
5. PT Budi Cahaya Lestari(12.000 ha)
6. PT Budi Artha Perkasa (500 ha)
7. PT Bumi Sekar Adji(12.000 ha)
8. PT Alindo Ambrio Agro(7.200 ha)